Jakarta tuh lalu lintasnya padat. Apalagi di jam sibuk. Para pemikir negara aja pusing mengurusi kemacetan ibukota, dan juga kota-kota di seluruh propinsi yang hampir semuanya padat. Jalanan sudah dilebarkan, tetap saja berasa sempit saat mobil-mobil keluar di jalan raya. Aturan demi aturan pun dibuat untuk mengatasi kemacetan. Tapi hasilnya ya sama, tetap saja kemacetan selalu terjadi. Bahkan kadang kemacetannya pun sudah tidak masuk akal. Ingat kan kalau saat mudik menembus jalan tol? Jangankan di hari raya atau hari libur, di hari biasa saja, jalan tol yang diperuntukkan untuk jalan bebas hambatan, malah paling tinggi hambatannya. Padahal sudah bayar untuk menghilangkan hambatan. :))
Solusi yang paling memungkinkan saat kita ingin mempunyai mobil untuk menembus kemacetan kota dan hunian yang kian rapat, adalah kendaraan yang lincah dan tidak merongrong. Banyak yang menggunakan motor. Namun untuk kendaraan keluarga? Ya mobil lah yang harus dimiliki. Namun mengingat kemacetan tersebut, apalagi untuk keluarga yang tinggal di perumahan sempit, dengan jalan-jalan perkampungan yang sempit, mobil keluarga yang kecil menjadi pilihan teratas untuk mengatasinya. (more…)
Iya, mewah-mewahan saat acara Kompasiana Drive n Ride. Gimana ngga dibilang mewah, lha semua peserta yang berjumlah 24 orang dikasih duit Rp 800.000,- per-orang buat belanja pakaian. Hihihi. Etapi, maksud dikasih duit ini adalah buat mempermak penampilan biar kelihatan seperti anak muda. Atau, ya paling ngga berjiwa muda lah. #eh đŸ™‚
Okeh, begini ceritanya.
Minggu pagi tanggal 8 Maret 2015 kemarin, 24 Kompasianer melakukan kegiatan Kompasiana Drive n Ride. Kali ini kami menguji mobil Mitsubishi Mirage keluaran PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor. 24 Kompasianer ini terdiri dari 16 Kompasianer yang bisa mengemudi dan sisanya 8 orang sebagai penumpang. Jadinya mobil yang disediakan berjumlah 8 Mitsubishi. Sepertinya, ini jumlah mobil yang paling banyak disediakan, dari sekian acara test drive Kompasiana. #CMIIW (more…)
Selepas dari Kawah Gunung Galunggung, Datsun Go+ Panca yang dikemudikan Tim 3 #JejakParaRiser #KompasianaBlogTrip mengarah ke daerah Garut. Kami memutuskan ke kawasan Wisata Kampung Naga yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya.
Siapa yang tidak kenal dengan Kampung Naga yang terkenal sangat menjaga keaslian dan kealamian pola hidupnya di daerah Sunda ini? Namun belum tentu yang kenal Kampung Naga pernah mampir ke sana.
Datsun Go+ Panca di depan plang Kawah Gunung Galunggung
Kemarin, 22 Januari 2015, Tim 3 #JejakParaRiser #KompasianaBlogTrip bertolak dari kota Tasikmalaya menuju Bandung. Di perjalanan, kami mengarahkan Datsun Go+ Panca ke jalur Garut, dan mampir ke kawah Gunung Galunggung, Tasikmalaya.
Di depan penginapan hotel Tasikmalaya, Tim 3 #JejakParaRiser siap menjelajah kawasan Tasik Garut
Datsun Go+ Panca #JejakParaRiser #KompasianaBlogTrip mampir ke Dawet Hitam Jembatan Butuh
Kalau sedang mudik atau melakukan perjalanan darat melalui jalur selatan Pulau Jawa, dan saat menyusuri kota Purworejo, jangan lupa mampir untuk menikmati enaknya Dawet Ireng atau Dawet Hitam di daerah Butuh, Purworejo. Dan saya kalau melakukan perjalanan mudik melalui jalur selatan, pasti selalu mampir ke penjual dawet hitam ini.
Warung Dawet Hitam Pak Wagiman
Kota Butuh memang terkenal dengan panganan dawet hitam. Di sepanjang jalan kota, banyak penjual dawet hitam. Namun pilihan saya dan keluarga selalu ke penjual satu ini, yang terletak persis di dekat jembatan Butuh. Entah kenapa selalu memilih dawet hitam dari penjual ini. Mungkin karena tempatnya nyaman, dan ada toilet di samping rumahnya, sehingga nyaman untuk beristirahat saat melakukan perjalanan jauh. (more…)